me-self...
http://oraion.blogspot.com
the name is syahida
was born on 25/11/198*
have an excessively happy attitude
not a good listener, but a good observer
a big time dreamer:P
interest includes:
- coffee
- cheesecake and pastries
- k-drama,j-drama & anime
- learning culture & living style
hate includes:
- excuses
- waiting
- poser, gediks, hopeless peeps
6.12.05
3:40 AM
memelihara luka...
Satu hal yang tidak aku suka dari diriku adalah , aku sering memelihara luka. Ketika ada seseorang yang menancapkan belatinya tepat di hatiku, maka seketika itu aku akan merasakan luka yang dalam , menghujam sampai ke akar, meskipun aku sadar sesungguhnya belati itu tidak pernah sampai ke akar hatiku, tetapi aku selalu terus membiarkan lukanya bernanah, membusuk dan sampai berbau. Suatu saat belati-belati itu memang dicabut kembali oleh pemiliknya, dengan maafnya, tetapi bekas luka yang ditinggalkan tidak jua kubersihkan. Justru aku lebih sering memeliharanya dengan memberi pupuk, menyiraminya dengan air dan cahaya yang cukup, hingga luka itu dapat tumbuh subur. Ketika luka-luka itu mulai mengakar, menyebar, rimbun dan memenuhi rongga hatiku, maka cahaya matahari menjadi sulit untuk masuk menyinari lahan hatiku. Gelap, aku sulit melihat dan sesak untuk bernafas. Di saat seperti itulah aku baru tersadar, bahwa luka itu sudah sangat liar dan rimbun dahannya tidak teratur bahkan menutupi ruang masuknya cahaya. Aku memangkasnya sedikit demi sedikit, dari mulai daunnya, dahan hingga yang paling tersulit sekalipun, yaitu akarnya. Aku tidak ingin menzalimi ruang hatiku dari haknya mendapatkan cahaya. Aku tahu, sama sekali tidak ada manfaatnya memelihara luka, justru akan mematikan rasa di hatiku. Bahwa seperti hal nya aku, orang-orang yang sudah melukai hatiku adalah juga manusia biasa. Aku pun bukan tidak mungkin pernah juga menanamkan benih luka di dalam hati sahabat-sahabatku, dan aku juga tidak ingin mereka memelihara luka yang pernah aku tancapkan dan sudah kubersihkan dengan untaian maaf. Aku sedang ingin memiliki hati yang bening, agar luka apapun yang pernah singgah, tidak akan kubiarkan mengendap lama, karena beningnya hatiku akan mampu meneutralkan luka itu. Allah yang sangat suci saja Maha Pemaaf, lalu kenapa aku yang hina dina ini harus mempertahankan egoku untuk sebuah kata maaf? Aku tidak ingin lagi memelihara luka karena aku tidak akan merasai buah yang manis, tapi justru kehinaan yang kelak akan kudapat. Sepenuh asa untuk sembuhnya lukaku.
*maaf untuk setiap kesilapan,kecuaian dan kelalaian diri ini terhadap dirimu....*